Sekolah khusus perempuan ini diadopsi dari Ibu Lian di Poso yang mengumpulkan ibu rumah tangga di desa untuk bersekolah dan diberi keterampilan.
Putra asli Ambon itu merupakan salah pemain jebolan Sekolah Khusus Olahraga (SKO) Ragunan yang dipanggil membela Timnas Indonesia U-16.
Dengan Kurikulum Merdeka, Ninin bisa lebih sering melibatkan peserta didik dalam pembelajaran ke luar kelas, hal yang tidak didapati dari kurikulum sebelumnya.